Kamis, 23 Juni 2011

Soal-soal Latihan Biosel

1.Bagi  organisme bersel tunggal yang bereproduksi secara  aseksual,siklus sel sama saja dengan siklus hidupnya.Jelaskan !
Jawab:
Siklus sel merupakan kegiatan yang terjadi dari pembelahan satu ke pembelahan berikutnya. Peristiwa yang selalu terulang dalam perjalanan hidupnya dan membentuk sebuah siklus dinamakan Siklus Sel. Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup sangatlah bergantung  pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri,hal ini di sebut juga dengan pembelahan. Sel tidaklah statis, sel melakukan kegiatan memperbayak diri Dalam konteks perkembangbiakan,pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan embriyogenesis dapat berkelanjutan.
Siklus sel di katakan sama dengan siklus hidupya di karnakan sel melakukan metabolisme, sintesis protein dan menghasilkan energi. Secara umum setiap sel mempunyai dua periode dalam siklus selnya yaitu periode interfase dan periode pembelahan. Siklus ini diulang pada setiap generasi sel, tetapi lamanya siklus sangat bervariasi pada jenis sel yang berbeda. Ada beberapa yang memiliki siklus yang pendek dengan seringnya pembelahan yang terjadi, sebagian lainnya memiliki siklus yang panjang atau bahkan mengalami interfase sepanjang kehidupan organisme ( contoh: sel syaraf ).
Selama pembelahan sel, inti mengalami serangkaian perubahan yang komplek, namun teratur dan tetap. Hal sangat terlihat jelas pada saat pembelahan, diantaranya yaitu menghilangnya anak inti dan pembungkus inti, unsur kromatin memadat membentuk kromosom. Kromosom selalu berada di dalam inti. Namun selama periode interfase umumnya kromosom tidak terlihat karena terletak tersebar dan komponen makromolekulnya terdistribusi longgar di dalam molekul inti.
Periode sel terdiri dari dua periode yaitu periode interfase (istirahat/senggang) dan periode pembelahan. Periode interfase terbagi atas periode G dan S. G berasal dari kata gap (senggang) dan S berasal dari kata synthesis.

Pada periode G1 adalah periode sel aktif mansintesa ARN dan protein. Inti dan sitoplasma membesar. Lamanya 30-40% dari waktu daur. Sel bersiap untuk mitosis.
Periode S adalah periode aktif mensintesa AND anak yang disebut replikasi. Lamanya juga 30-40% dari waktu satu daur. Pada akhitnya terjadi penggandaan kromatin.
Periode G2 adalah persiapan sitoplasma untuk membelah, lamanya 10-20% dari waktu daur. G2 segera disusul dengan pembelahan sesungguhnya (M=mitosis).
Pada periode interfase terbagi atas tiga fase, yaitu:
1. Fase G1
Pada fase ini, sel sedang aktif mensintesa RNA (transkripsi) dan protein (transisi) serta membentuk sitoplasma baru, yang nantinya merupakan bahan untuk membina sel anak. Peristiwa ini mendorong inti dan sitoplasma membesar. Lama fase ini adalah 30-40% dari waktu daur.
2. Fase S (sintesis)
Merupakan masa aktif mensintesa DNA (replikasi) dalam kromosom sehingga kromosom bersifat diploid. Dengan replikasi terbentuk bahan genetik baru yang persis sama susunan DNA-nya dengan yang lama. Dengan demikian sel anak mengandung bahan genetis yang sama dengan sel induk.
Pada tahap ini juga telah terjadi replikasi sentriol yang semula hanya satu unit kemudian menjadi sepasang atau dua unit yang sama.
3. Fase G2
Merupakan penyelesaian segala komponen sel untuk pembelahan jadi dua. Kromatin mengganda jadi dua, tetapi sentromer masih bergabung, kemudian protein tubulin beagregasi membentuk mikrotubul yang kemudian akan membentuk serat gelondong. Lamanya 10-20% dari waktu daur. Fase ini segera disusul oleh pembelahan (mitosis).
Dalam siklus sel, setelah tahap G2 dalam pertumbuhan akan diikuti dengan tahap pembelahan sel yang akan menghasilkan sel-sel baru yang masih muda dan kemudian akan mengalami pertumbuhan melalui tahap-tahap G1, S dan G2. Siklus sel ini berjalan terus terutama pada jaringan tubuh yang masih muda atau jaringan tubuh yang terus mengalami pertumbuhan seperti ujung akar, pucuk daun pada tanaman juga jaringan tubuh manusia yang mengalami regenerasi serta pada sel-sel kelamin pada manusia dewasa.
Adakalanya siklus sel ini terhenti karena berbagai macam sebab sehingga setelah bertumbuh sel tidak mengalami pembelahan tetapi mengalami perubahan degenerasi dan kemudian mati. Apabila dalam satu jaringan tubuh terdapat sel-sel yang mati, umumnya sel-sel ini akan diganti oleh sel-sel baru yang dihasilkan dari pembelahan sel-sel pada jaringan yang sama sehingga fungsi jaringan tidak terganggu.
Periode pembelahan terdapat mitosis dan meiosis. Mitosis memiliki beberapa tahap, yaitu:
Pada periode interfase terbagi atas tiga fase, yaitu:
1. Fase G1
Pada fase ini, sel sedang aktif mensintesa RNA (transkripsi) dan protein (transisi) serta membentuk sitoplasma baru, yang nantinya merupakan bahan untuk membina sel anak. Peristiwa ini mendorong inti dan sitoplasma membesar. Lama fase ini adalah 30-40% dari waktu daur.
2. Fase S (sintesis)
Merupakan masa aktif mensintesa DNA (replikasi) dalam kromosom sehingga kromosom bersifat diploid. Dengan replikasi terbentuk bahan genetik baru yang persis sama susunan DNA-nya dengan yang lama. Dengan demikian sel anak mengandung bahan genetis yang sama dengan sel induk.
Pada tahap ini juga telah terjadi replikasi sentriol yang semula hanya satu unit kemudian menjadi sepasang atau dua unit yang sama.
3. Fase G2
Merupakan penyelesaian segala komponen sel untuk pembelahan jadi dua. Kromatin mengganda jadi dua, tetapi sentromer masih bergabung, kemudian protein tubulin beagregasi membentuk mikrotubul yang kemudian akan membentuk serat gelondong. Lamanya 10-20% dari waktu daur. Fase ini segera disusul oleh pembelahan (mitosis).
Dalam siklus sel, setelah tahap G2 dalam pertumbuhan akan diikuti dengan tahap pembelahan sel yang akan menghasilkan sel-sel baru yang masih muda dan kemudian akan mengalami pertumbuhan melalui tahap-tahap G1, S dan G2. Siklus sel ini berjalan terus terutama pada jaringan tubuh yang masih muda atau jaringan tubuh yang terus mengalami pertumbuhan seperti ujung akar, pucuk daun pada tanaman juga jaringan tubuh manusia yang mengalami regenerasi serta pada sel-sel kelamin pada manusia dewasa.
Adakalanya siklus sel ini terhenti karena berbagai macam sebab sehingga setelah bertumbuh sel tidak mengalami pembelahan tetapi mengalami perubahan degenerasi dan kemudian mati. Apabila dalam satu jaringan tubuh terdapat sel-sel yang mati, umumnya sel-sel ini akan diganti oleh sel-sel baru yang dihasilkan dari pembelahan sel-sel pada jaringan yang sama sehingga fungsi jaringan tidak terganggu.
Periode pembelahan terdapat mitosis dan meiosis. Mitosis memiliki beberapa tahap, yaitu:
 Pembelahan (mitosis), memiliki 6 fase yaitu:
a. Profase (fase awal)
Pada periode ini terjadi perubahan pada nucleus dan sitoplasma. Pada nucleus, nukleuli menghilang. Serabut-serabut kromatin menjadi lebih menggulung rapat dan melipat sehingga kian pendek dan tebal berubah menjadi kromosom, yang besar dan tampak jelas. Kromosom kemudian berduplikasi menjadi dua kromatid anak yang sama, dan kemudian bergabung pada sentromer. Spindle mitosis terbentuk di sitoplasma, tersusun dari mikrotubul dan bergabung dengan protein, tersusun teratur di antara dua sentrosom. Selama profase sentrosom bergerak berlawanan satu sama laindan nampaknya bergerak sepanjang permukaan inti melalui pemanjangan berkas mikrotubul diantara dua sentrosom.
b. Prometafase
Selama prometafase membrane inti terpotong-potong. Mikrotubul dari spindle sekarang dapat masuk ke dalam inti dan berhubungan dengan kromosom yang telah menjadi lebih padat. Berkas mikrotubul dinamakan serabut spindel, yang meluas dari setiap kutub kea rah ekuator sel. Setiap kromatid dari kromosom kini memiliki struktur khusus yang dinamakan kinetokor, yang terletak pada daerah sentromer. Mikrotubul yang menambat pada kinetokor dinamakan mikrotubul-kinetokor. Struktur ini menyebabkan kromosom bergerak. Mikrotubul yang lain, mikrotubul-nonkinetokor, tersusun radier dari kutub menuju ke ekuator sel tanpa menambat pada kromosom.
c. Metafase
Sentrosom berada pada kedua kutub sel yang berlawanan. Kromosom berada pada bidang metaphase, bidang yang mempunyai jarak yang sama antara spindle kedua kutub. Spindel sentromer dari semua kromosom lurus satu sama lain pada bidang metaphase. Untuk setiap kromosom, kinetokor dari permukaan kromatid anak berlawanan kutubsel. Karena itu kromatid yang sama dari setiap kromosom menambat pada mikrotubul-kinetokor yang tersusun radier dari kutub yang berlawanan dari sel induk. (Serat gelendong terbentuk sempurna antara kutub, kromosom menggantung pada serat gelendong tersebut lewat sentromernya,dan semua bergerak ke bidang ekuator hingga kromosom terletak pada satu bidang datar)

d.Anafase (fase kembalinya kromosom ke kutub bersebrangan.)
Sentromer dari setiap kromosom mengganda, sehingga setiap kromatid memiliki sentromer sendiri-sendiri. Setiap kromatid sekarang dianggap sebagai calon kromosom. Spindle mulai menggerakkan kromatid menuju kutub sel yang berlawanan. Hal ini dikarenakan mikrotubul kinetokor menambat pada sentromer. Mikrotubul kinetokor memendek ketika kromosom mendekati kutub sel. Pada saat yang bersamaan kutub dari sel juga bergerak lebih jauh. Akhir dari anafase kedua kutub sel sama jaraknya dan merupakan kumpulan dari kromosom.
e. Telofase (fase akhir. Pada fase ini sel induk menjadi dua sel anak.)
Pada fase telofase, mikrotubul nonkinetokor selalu memanjang dan anak inti mulai terbentuk pada kedua kutub sel, dan kromosom berada dalam keadaan terhimpun. Membrane inti terbentuk dari potongan-potongan membrane inti sel induk dan bagian lain dari system endomembran. Pada fase profase dan prometafase selanjutnya nucleoli nampak kembali dan serabut kromatin dari masing-masing kromosom menjadi kurang erat memilin. Mitosis merupakan pembelahan dari satu inti menjadi dua inti yang secara genetic sama.
Sitokinesis terjadi setelah pembelahan karyokinesis selesai.
Pada tahap meiosis
Meiosis merupakan bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksual organisme. Meiosis terjadi pada organisme ekuariot, yang selnya mengandung jumlah kromosom diploid. Dioploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu kromosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama ( atau termodifikasi) pada kromosom kedua didalam inti. Kedua kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog. Sel diploid manusia mengandung 46 kromosom, atau 23 pasang homolog ke 46 kromosom dari zigote terbentuk dari fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sl telur yang masing-masing gamet memberikan satu anggotanya dari setiap pasangan homolognya.
Pemembelahan meiosis terdiri atas 2 tahap yaitu:
1. Meiosis pertama (I)
2. Meiosis kedua (II).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar