Minggu, 08 Mei 2011

Makalah Keringat






BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

Kulit adalah organ yang penting bagi tubuh manusia, kulit berfungsi sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat, sebagai alat peraba,sebagai pelindung organ dibawahnya dan  tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari, pengatur suhu tubuh dan tempat menimbun lemak. Jika terjadi gangguan pada kulit tentunya akan mengganggu organ lainnya. Perawatan luka pada kulit bertujuan untuk mengembalikan fungsi normal kulit dan mempercepat penyembuhan luka pada kulit akibat trauma atau insisi. Dalam makalah ini akan dibahas anatomi fisiologi dan perawatan luka pada kulit.



1.2  Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana integritas kulit dan perawatan luka,
2. Mengetahui teori tentang luka dan system integumen, dan
3. Mengetahui bagaimana hubungan system integument dan perawatan luka


1.3  Metode Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab utama. Bab I berisi tentang latar belakang dari penulisan makalah ini, tujuan di adakannya penulisan, dan metode penulisan makalah ini. Bab II merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tinjauan pustaka, yang membahas materi/pokok bahasan makalah ini,yakni  integritas kulit dan perawatan luka. Bab III merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan dan saran.





BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Keringat
Berkeringat adalah mekanisme alami untuk mengatur suhu tubuh saat bereaksi terhadap kondisi  panas atau melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga. Keringat dihasilkan oleh kelenjar  keringat di lapisan dermis kulit dan keluar melalui pori-pori. Keringat yang berlebihan padahal tidak ada kegiatan fisik yang berat dapat karena berbagai hal : kegemukan atau  kebanyakan mengkonsumsi makanan atau menjelang dan awal haid.Berkeringat banyak disertai gejala lain seperti tangan gemetar, berat badan  turun, sering berdebar, dan mata menonjol keluar kemungkinan ada kelainan fungsi kelenjar gondok. Bila tidak ada keluhan lain, kemungkinan karena kecemasan. Volume keringat pria jauh lebih banyak dibandingkan volume  keringat wanita. Ini menandakan bahwa tubuh wanita sangat buruk dalam mendinginkan tubuh dari panas yang ditimbulkan oleh aktifitas kerja. Karena fungsi keringat adalah untuk menurunkan suhu tubuh yang meninggi sewaktu melakukan aktifitas berat.selain itu ternyata keluarnya keringat melalui pori-pori kulit sangat baik bagi kesehatan tubuh apalai keluarnya keringat di karnakan manusia sering berolahraga. Keringat yang keluar ternyata membawa serta toxin atau racun-racun yang ada di dalam tubuh. Jadi, orang yang sering berkeringat lebih sehat dibandingkan orang yang jarang mengeluarkan keringatnya.Oleh sebab itu dapat kita tarik kesimpulan bahwa mulai saat ini Anda tidak perlu ragu untuk berkeringat, karena berkeringat itu menyehatkan tubuh kita. Dan satu hal yang  perlu diperhatikan adalah  menjaga cairan yang keluar  melalui keringat agar tetap dalam keadaan  normal,ini  sangat penting sekal bagi tubuh kitai. Oleh sebab  itu, minum air putih disela-sela aktifitas adalah sangat dianjurkan sekali agar terhindar dari dehidrasi,dan bibir mengering atau bibir pecah – pecah.


2.2 Mekanisme Pengeluaran Keringat

Pada umumnya keringat diproduksi karena rangsang dari luar seperti perubahan panas atau suhu. Hal ini dilakukan sebagai mekanisme tubuh dalam mempertahankan kelembaban kulit. Selain itu produksi keringat juga bisa disebabkan  rangsangan dari dalam seperti emosi, rasa takut dan gugup. Jadi produksi keringat ini bisa dipengaruhi faktor dari dalam atau faktor dari luar berupa perubahan lingkungan.

Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37°C. pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat merupakan salah satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis.

Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.

Bau badan dan bau kaki  merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan yang kita hadapi. bau badan muncul ketika terjadi kontak antara beberapa jenis bakteri di permukaan kulit dengan keringat yang keluar dari bagian tubuh. bakteri tesebut kemudian menguraikan lemak dan protein dalam keringat dan menghasilkan senyawa asam. senyawa asam ini yang menyebabkan bau tak sedap pada tubuh kita.

kulit manusia mempunyai dua macam kelenjar yang menghasilkan keringat. kelenjar pertama disebut eccrine, yang tersebar di hampir seluruh permukaan tubuh. jumlahnya 1.000-2.000 kelenjar untuk setiap inci kulit manusia. kelenjar ini berfungsi menurunkan temperatur tubuh pada kondisi panas atau usai beraktivitas. kelenjar yang kedua adalah kelenjar apocrine, kelenjar ini terutama terdapat pada daerah perakaran rambut. kelenjar apocrine terkonsentrasi pada bagian-bagian tubuh seperti ketiak, lipatan paha, daerah kemaluan, sekitar puting susu, dan pada daerah kaki. kelenjar yang dihasilkan lebih kental dan berminyak, karena mengandung lemak dan protein. cairan inilah yang menyebabkan bau badan sedikitnya ada 4 macam bakteri yang menyebabkan bau badan, keempat bakteri itu adalah coccus aerob, micrococus, proprioni bacteri dan dhyphteroid aerob. bakteri-bakteri ini menguraikan ikatan lemak dan protein dalam keringat, dan menghasilkan senyawa asam hexanoid, yang berbau.

Orang biasanya menggunakan deodoran atau antiperspiran untuk mengurangi bau yang tidak sedap tadi. baik deodoran maupun antiperspiran sama-sama bekerja untuk membunuh bakteri-bakteri yang menimbulkan bau yang tak sedap tadi. bedanya, antiperspiran selain menbunuh bakteri ia juga bertugas mengurangi jumlah keringat yang dihasilkan kelenjar apocrine. pada kondisi normal, ketiak mengeluarkan rata-rata 400-500 mg keringat setiap 20 menit pada suhu 35 derajat Celcius deodoran dan antiperspiran dalam mengurangi produksi keringat 20-25% dari prodeksi normal. cara kerjanya dengan mempersempit pori-pori kulit tempat keluarnya keringat, setelah cairan keringat tertahan kemudian ia akan diserap kembali oleh jaringan kulit.

selama ini belum ada keluhan yang diakibatkan oleh pemakaian deodoran atau antiperspiran, meskipun begitu, kalau  kamu tak ingin memakai deodoran atau perspiran, bisa dilakukan dengan cara mandilah teratur, hindari makanan jenis tertentu serta menghindari pemakaian baju dari bahan yang tidak menyerap keringat, bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi bau badan.Selain itu secara alami ,makanlah daun kemangi,ini sangat baik buat tubuh untuk mengurangi bau pada badan,apalagi pada masa pertumbuhan atau pubertas.



2.3  Sistem Integumen

Kulit manusia terdiri atas epidermis  dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Struktur anatomi kulit terdiri dari:
1.    Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmenm melanin yang memberi warna  pada kulit.

Epidermis terbagi atas 4 lapisan, yaitu:
a. Lapisan basal / stratum germinativum
* terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
* Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
* Lapisan terbawah dari epidermis.
* Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk
     melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.

b. lapisan Malpighi/ stratum spinosum
 * Lapisan epidermis yang paling tebal.
 * Terdiri dari sel polygonal
* Sel – sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.

c. lap. Granular / stratum granulosum.
* Terdiri dari butir – butir granul keratohialinyang basofilik.

d. lapsan tanduk / korneum.
 * Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti.

Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
1. Mengusir mikroorganisme patogen.
2. Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
3. Unsur utama yang mengeraskan rambut dan kuku.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :
1.Sel merkel
berperan dalam pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan   kaki.  
2.Sel langerhans
Berperan dalam respon – respon antigen kutaneus. Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan  antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai  tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.

2.    Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari,tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.

Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan  memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan  air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu  tubuh  tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh  hipotalamus.
3.    Jaringan Subkutan atau Hipodermis/Subkutan
Merupakan lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposi yang menghasilkan banyak lemak. Jaringan ini termasuk jaringan adiposa sebagai bantalan antara kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang. Jaringan ini juga berfungsi sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas, sebagai bantalan terhadap trauma, dan tempat penumpukan energi.

4.    Rambut
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut)
Fungsi rambut adalah:
1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari    keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
2. menyarig udara
3. serta berfungsi sebagai pengatur suhu,
4. pendorong penguapan kerngat dan
5. indera peraba yang sensitive.

Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin ) Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil. Terdapat 2 fase yaitu:
1. fase pertumbuhan (Anagen), kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2 .Fase Istirahat( Telogen), berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas. Distribusi rambut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).

5.    Kuku
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula. Berfungsi mengangkat benda – benda kecil. Pertumbuhan rata- rata0,1mm/hari pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan.

2.4 Kelenjar-Kelenjar Pada Kulit

1.    Kelenjar Sebasea
berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
2.   Kelenjar keringat
diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu:
a.    kelenjar Ekrin
Terdapat disemua kulit. Melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
b.    kelenjar Apokrin
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan
berm,uara pada folkel rambut. Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada sklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).


2.5 Fungsi Kulit

Kulit memiliki beberapa fungsi yaitu:
a)  Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
b)  Sebagai alat peraba.
c)  Sebagai pelindung organ dibawahnya.
d)  Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
e)  Pengatur suhu tubuh.
f)   Tempat menimbun lemak.
2.6 Gangguan / Penyakit Pada Kulit

1. Eksim atau Dermatitis
Adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Peradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.

Gejala dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain. Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.

Pengobatan harus dilakukan untuk menanggulangi penyakit ini. Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.

Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.

2.    Simptom
Sejenis penyakit yang disebabkan oleh tungau, disebut scabies, termasuk
Penyakit yang sangat menular lewat kontakdengan kulit atau tidur di ranjang yang sama atau menggunakan handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi.Ruam merah gatal pada kulit adalah  reaksi alergi terhadap tungau. Berikut ini adalah symptom umum scabies menurut National Library of Medicine, Amerika :
· Rasa gatal terutama di malam hari
· Garis sangat tipis seperti goresan pensil
· Abrasi yang disebabkan garukan dan goresan pada ruam
· Lepuh-lepuh kecil.

3.  Kusta atau Lepra
Disebut juga Penyakit Morbus Hansen. Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri  Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit g ranulomatosa pada saraf  tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi  pada  kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit  zaraath, yang digambarkan pada kitab dan sering disamakan dengan kusta.

Penyebab Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta. Sebuah bakteri yang tahan asam M. leprae juha merupakan bakteria erobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies mycobacterium. M. leprae belum dapat dikultur pada laboratorium. Pengobatan sampai pengembangan dapson,rifamin, dan klof az imin pada tahun1940an, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta.

Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemih terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. {ada 1960an, dapson tidak digunakan lagi. Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an. Kemudian, Shantaram Yawalkar dan rekannya merumuskan terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson, untuk mengakali kekebalan bakteri.Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi oleh Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara ini menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri.

Terapi di atas lumayan mahal, maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik. Pada1985, kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk menghapus kusta sebagai
masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan menjadi 1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi penghapusan kusta.

Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi multiobat standar.Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson.

4. Jerawat
Jerawat (bahasa Inggris:acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah dimuka,dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan. Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.

Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormon pada remaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit sebab sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun, 15% populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan baik, gangguan jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kulit adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah timbulnya jerawat.Selain itu,kurangi stress. Pemeriksaan Diagnostik Gangguan Sistem Integumen Biopsi kulit,mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan mengambil bagian tengah jaringan.



2.7 Perawatan Luka

1.Definisi Luka
Cedera atau  luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh  yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Luka juga dapat merujuk pada luka batin atau perasaan (Wikipedia). Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.

2.Jenis-Jenis Luka
Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara mendapatkan luka itu  dan menunjukkan derajat luka.
a.Luka bersih
Luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi, tidak melibatkan  saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran perkemahan.



b.Luka bersih terkontaminasi
Luka bedah yang melibatkan saluran pernapasan, saluran     pencernaan, dan saluran perkemahan. Luka tidak menunjukkan tanda infeksi.
c.Luka terkontaminasi
Luka terbuka, segar, luka kecelakaan, dan luka bedah yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Luka menunjukkan tanda infeksi.
d. Luka kotor
Luka lama, luka kecelakaan yang mengandung jaringan mati dan luka dengan tanda infeksi seperti cairan purulen.
3. Penyembuhan Luka
Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari proses penyembuhan. Proses penyembuhan terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Sebagai contoh, melindungi area yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan membantu untuk meningkatkan penyembuhan jaringan.
Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor yaitu:
(1) Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang,
(2) Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepa tetap dijaga,
(3) Respon tubuh secara sistemik pada trauma,
(4) Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka,
(5) Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis    pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme, dan
(6) Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri.

2.8 Fase Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan.Tahap Penyembuhan Luka menurut Kozier, et al. (1995) yaitu:
1) Fase Inflamatori
Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3–4 hari. Dua proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis (penghentian perdarahan) akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk oleh platelet yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi kerangka bagi pengambilan sel.Scab (keropeng) juga dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati,scab membantu hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme.

Dibawah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme. Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke jaringan membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak.

Selama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah interstitial. Tempat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari monosit selama lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka. Makrofag ini menelan .mikroorganisme dan sel debris melalui proses yang disebut pagositosis. Makrofag juga mengeluarkan faktor angiogenesis (AGF) yang merangsang pembentukan ujung epitel diakhir pembuluh darah. Makrofag dan AGF bersama-sama mempercepat proses penyembuhan. Respon inflamatori ini sangat penting bagi proses penyembuhan.

2) Fase Proliferatif
Fase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21 setelah pembedahan. Fibroblast (menghubungkan sel-sel      jaringan) yang berpindah ke daerah luka mulai 24 jam pertama setelah pembedahan. Diawali dengan mensintesis kolagen dan substansi dasar yang disebut proteoglikan kira-kira 5 hari setelah terjadi luka. Kolagen adalah substansi protein yang menambah tegangan permukaan dari luka. Jumlah kolagen yang meningkat menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan luka terbuka. Selama waktu itu sebuah lapisan penyembuhan nampak dibawah garis irisan luka. Kapilarisasi tumbuh melintasi luka, meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan bagi penyembuhan. Fibroblast berpindah dari pembuluh darah ke luka membawa fibrin. Seiring perkembangan kapilarisasi jaringan perlahan berwarna merah. Jaringan ini disebut granulasi jaringan yang lunak dan mudah pecah.

3) Fase Maturasi
Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun setelah pembedahan. Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya , kapiler melintasi luka (kapilarisasi tumbuh). Jaringan baru ini disebut granulasi jaringan, adanya pembuluh darah, kemerahan dan mudah berdarah.

3) Fase Maturasi
Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan dapat berlanjut selama 1 – 2 tahun setelah luka. Kollagen yang ditimbun dalam luka diubah, membuat penyembuhan luka lebih kuat dan lebih mirip jaringan. Kollagen baru menyatu, menekan pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi rata, tipis dan garis putih.








BAB III
PENUTUP



3.1 Kesimpulan

Kulit adalah bagian terpenting dalam tubuh manusia,oleh sebab itu kita harus menjaga dan meraPenyembuhan luka yang terbaik adalah dengan membuat lingkungan luka tetap kering dan menjaga kebersihannya dari kontaminasi organisme infeksi dari luar lingkungan, dan perawatan luka dilakukan dengan teknik steril. Penyembuhan luka pada manusia berbeda-beda cepatnya sesuai faktor yang mempengaruhi seperti penyakit DM atau banyaknya timbunan jaringan lemak pada kulit, semua itu akan memperlama proses penyembuhan luka.


3.2 Saran

Perawat harus aktif dan teliti dalam melakukan perawatan luka teknik steril harus dipertahankan untuk menjaga infeksi. Perawat harus teliti dalam melakukan tindakan perawatan luka dan harus mempunyai dasar ilmu dalam melakukannya.








DAFTAR PUSTAKA



http://www.id.wikipedia.org/wiki/Kulit






Tidak ada komentar:

Posting Komentar